LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR
PRAKTIKUM III
SIMBOL PETA
Nama : Retno Wulandari
NPM : 1213034065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGUARAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
A.
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini,
diharapkan mahasiswa mampu:
a. membaca dan memahami simbol-simbol peta
b. membedakan secara detail simbol garis,
simbol titik, simbol area
c. memahami
pengertian simbol kualitatif
d. memahami
pengertian simbol kuantitatif
e. membedakan
simbol kualitatif dan simbol kuantitatif
f. mengelompokkan
simbol-simbol peta sebagai simbol kualitatif atau simbol kuantitatif
B.
Alat dan Bahan
a.
Alat
·
Pensil
·
Penggaris / mistar
·
penghapus
·
pensil warna/spidol warna
b. Bahan
·
Peta RBI dan Peta Tematik
·
Kertas
C.
Prosedur Kerja
a. Siapkan peta RBI dan peta Tematik
yang akan di gunakan
b. Sebelumnya
buatlah tabel di kertas yang akan digunakan
c. Amati simbol-simbol yang terdapat di legenda
d. Gambar simbol-simbol
tersebut di kertas menggunakan pensil
e. Warnai simbol
yang berwarna dengan pensil warna atau spidol warna
D.
Kajian Teori
a.
Pengertian peta
Menurut ICA (1973), definisi peta adalah suatu
reprentasi/gambaran unsur-unsur atua kenampakan-kenampakan abstrak, atau yang
ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umunya
digambarkan pada bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
Macam-Macam
atau Jenis-Jenis Peta
·
Peta Umum, merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi
secara umum. Biasanya disebut dengan Peta Topografi atau ada yang menyebutnya
Peta Rupa bumi, karena peta ini menggambarkan “wajah” muka bumi, baik kenyataan
fisik (alami), seperti pegunungan, lembah, sungai-sungai, dan sebagainya,
maupun kenampakan kultural misalnya permukiman, jalan, dan sebagainya. Adapula
Peta chrorografi yaitu peta yang menggambarkan sebagian atau seluruhnya
permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil. Misalnya peta dunia
dan atlas.
·
Peta Khusus, yang menggambarkan kenampakan khusus yang ada
di permukaan bumi atau kenampakan yang ada kaitannya dengan permukaan bumi.
Peta khusus ini dikenal dengan nama Peta Tematik karena menunjukkan hanya tema
tertentu, bergantung pada informasi yang ingin disampaikan. Jika informasinya
merupakan informasi tanah, maka disebut peta tanah, jika informasinya merupakan
informasi iklim, maka disebut peta iklim, dan sebagainya.
- Unsur Peta
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu
informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya
dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk
mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen
kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
·
Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul
biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian,
sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
·
Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang
merupakan kunci untuk memahami peta.
·
Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah
ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan
bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
·
Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis
tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
1.
Skala angka. Misalnya 1 :
2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak
sebenarnya.
2.
Skala garis. Skala ini dibuat dalam
bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran
1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat
peta.
3.
Skala verbal, yakni skala yang
ditulis dengan kata-kata.
·
Simbol
Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang
mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
1.
Simbol titik, digunakan untuk
menyajikan tempat atau data posisional
2.
Simbol garis, digunakan untuk
menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
3.
Simbol area, digunakan untuk
mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
4.
Simbol aliran, digunakan untuk
menyatakan alur atau gerak.
5.
Simbol batang, digunakan untuk
menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
6.
Simbol lingkaran, digunakan untuk
menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
7.
Simbol bola, digunakan untuk
menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan
sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
·
Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau
objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan
untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna,
yaitu:
·
Warna hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki
ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada
ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa
terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
·
Warna Merah
Warna merah menunjukan jalan kereta api / gunung aktif warna merah sering di jumpai di peta suatu provinsi.
·
Warna hijau muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang
memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi
yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk
muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh
di atas dataran rendah
·
Warna kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki
ketinggian antara 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada
di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan
rendah.
·
Warna cokelat muda
Warna cokelat muda menunjukkan
daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut.
Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai
gunung-gunung yang rendah.
·
Warna cokelat
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di
daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi.
·
Warna biru keputihan
Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan.
Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari
200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng
yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik.
Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna
ini menunjukkan danau atau rawa.
·
Warna biru muda
Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang
mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah
ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan
kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta
umum.
·
Warna biru tua
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut
dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar
Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa
diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam
dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi
seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
·
Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari
simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
1.
Obyek Hipsografi ditulis dengan
huruf tegak, contoh: Surakarta
2.
Obyek Hidrografi ditulis dengan
huruf miring, contoh: Laut Jawa
·
Garis Astronomis
Garis
astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan
arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
·
Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama.
Macam-macam inset antara lain:
1.
Inset penunjuk lokasi, berfungsi
menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
2.
Inset penjelas, berfungsi untuk
memperbesar daerah yang dianggap penting
3.
Inset penyambung, berfungsi untuk
menyambung daerah yang terpotong di peta utama
·
Garis Tepi Peta Garis tepi peta
merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis
astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
·
Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta
diperoleh.
·
Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah
barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang
membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.
- Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan
bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol
ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Simbol peta dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan sifatnya. Simbol
menurut bentuknya terdiri dari simbol: titik, garis dan luasan/area. Sendangkan
menurut sifatnya, ada simbol kualitatif, dan ada yang kuantatif. Pemilihan
bentuk dan sifat simbol yang dipilih tergantung pada jenis data yang akan
digambarkan pada peta. Data statistik umumnya digambar dengan simbol kuantatif
(seperti pada peta–peta statistik).
d.
Funsi Simbol
Peta
Fungsi simbol
pada peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada
peta. Dalam penggambaran peta, penempatan simbol ini diusahakan benar
lokasinya. Simbol peta yang baik adalah yang mudah dikenal dan mudah digambar.
- Berdasarkan bentuknya, simbol peta terdiri
dari
- simbol titik, digunakan untuk mewakili tempat
seperti simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun, terminal.
- simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan
sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.
- simbol area,
digunakan untuk menunjukkan kenampakan area (memiliki volume) seperti
rawa, hutan, pesawahan dll.
- simbol aliran, digunakan untuk menunjukkan alur
atau gerak suatu barang/komoditas.
- Berdasarkan sifatnya,
simbol terdiri atas
Cara
Kualitatif
Pemetaan dengan cara kualitatif
adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk
dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan keadaan dari unsur-unsur
yang ada tersebut. Jadi bentuk simbol selalu dihubungkan dengan kualitas unsur
yang diwakilinya. Misalnya kita akan memetakan suatu daerah secara tematis
tentang jenis industri-industri yang ada di daerah tersebut. Untuk
masing-masing industri kita memilih sebuah simbol yang berbentuk titik dan
nantinya simbol tersebut di letakkan pada kedudukannya di atas peta.
Pemetaan kualitatif
Pemetaan Kualitatif Dengan Simbol Titik
Pemetaan ini memperlihatkan gambaran
tentang lokasi dari unsur-unsur dengan kedudukan yang benar.
Simbol yang digunakan dapat dibagi
dalam bentuk simbol :
Geometrik / abstrak
Misalnya : Ī simbol
titik triangulasi
Simbol untuk menyatakan kota
piktorial ( pictorial )
Menara suar
huruf
A = tembaga
Ag = perak
P = kantorpos, dan
lain-lain
Pemetaan
kualitatif dengan simbol Garis ( Linear )
Pemetaan ini memperlihatkan gambaran
dari unsur yang ddiwakilinya dengan bentuk garis. Simbol garis dapat menyatakan
penghubung dua unsur ( jalur ), pemisahan ( batas politik ), gerakan atau arus
dari unsur, baik tersendiri maupun bersama-sama. Misalnya : jalan,sungai,route
perjalanan dan sebagainya. Ciri dari simbol garis adalah mempunyai lebar,bentuk
atau pola dan menggambarkan dari suatu gerakan atau aliran,simbol garis yang
digunakan dapat dibagi dalam bentuk simbol:
Descriptif (
menggambarkan )
Misalnya : jalan kereta api
Sungai
Abstrak / khayal
Misalnya : batas
negara + - - + - - + - - +
Batas
provinsi + - + - + -+ - +
Pemetaan
Kualitatif dengan Simbol Luas
pemetaan ini memperlihatkan gambar
tentang pembagian unsur-unsur yang menempatka suatu daerah. Misalnya : peta
geologi, peta kehutanan, peta pariwisata dan sebagainya. Pemisahan
bagian-bagian dari unsur yang disajikan dalam peta di pisahkan dengan garis
hitam dan macamnya unsur-unsur di beri tanda pengenal berupa latar ( screen
)garis atau pola tertentu. Simbol luas dapat di bagi dalam bentuk sombol:
Discriptive
yang bersifat mengambarkan
Cara
Kuantitatif
Pemetaan cara kuantitatif adalah
suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas peta, berupa simbol yang
menyatakan identitas dan menunjukan besar / jumlah / banyaknya unsur yang di
wakilinya. Data yang didajikan cara kuantitatip berupa data yang mempunyai
sifat absolut dan relatif.
3. Pengertian Tentang Ukuran-ukuran:
· Ukuran Nominal :
Adalah suatu ukuran dari unsur
dengan aturan tertentu,yang mempunyai tingkatan (ranking). Unsur-unsur
tersebut dikenal dengan nama saja,misalnya:gereja,sekolah,jalan
industri kecil dan sebagainya.
· Ukuran Ordinal
Adalah suatu ukuran dari unsur
dengan ukuran tertentu,yang mempunyai tingkatan. Unsur-unsur tersebut dibagi
dalam ragamnya secara garis besar,dalam arti: besar dan kkecilnya,tua atau muda
lebih atau kurang,padat dan jarang,basah dan kering dan lain-lain.
Misalnya:
- kota besar
- Kotakecil
- jalan besar
- jalan kecil
dan sebagainya.
· Ukuran Interval dan Ukuran Ratio
Ukuran interval dan ukuran ratio
adalah ukuran dari unsur denga aturan tertentu,urutan tertentu dan pembagian
kelas-kelas tertentu.pada ukuran interval,titik nol atau titik permulaan
diambil sembarang.
Contoh ukuran interval : ukuran
derajat celcius,dimana 20° derajat celcius bukan berarti
panasnya dua kali dari panas 10°derajat celcius tetapi panasnya
lebih dari 10° derajat celcius saja.
Pada ukuran ratio,titik permulaannya
adalah mutlak ( harga sebenarnya ).
Contoh ukuran ratio :
- uang Rp
20,-nilainya betul 2 x Rp 10,--
- Berat 10 kg
=2 x 5 kg,dan sebagainya.
4. Penggambaran absolut dan relatif pada pada pemetaan data kuantitatif
a) Penggambaran Cara Absolut :
Adalah suatu penggambaran dengan
cara pernyataan yang menunjukkan harga dari suatu data tertentu
secara mutlak. Data yang didapatkan untuk penggambaran absolut antara lain :
- Jumlah orang
yang tinggal dalam sebuah kota
- Jumlah orang
yang bekerja dalam sebuah pabrik
- Jumlah
eksport dalam jumlah ton pada kegiatan pelabuhan,
- dan
sebagainya.
Penggambaran absolut ini dengan
menggunakan bentuk simbol-simbol dengan memakai ukuran-ukuran ordinal dan
interval / ratio. Besar kecilnya simbol tidak tergantung dari skala peta dasar
yang digunakan,tetapi tergantung dari perbedaan besar / jumlah / banyaknya
harga suatu bentuk.
b) Penggambaran secara relatif :
Adalah suatu pengggambaran dengan
pernyataan yang menunjukkan perbandigan antara dua macam harga dari satuan data
tertentu. Data yang disajikan didapatkan dari cara hitungan sederhana seperti :
harga rata-rata,kepadatan (density) dan persentase (%) juga termasuk data yang
diperoleh dari hasil pengamatan dalam jangka waktu yang lama seperti : curah
hujan dan temperatur. Biasanya data tersebut didapatdari harga absolut dan
dihitung berupa persentase. Jadi bentuk persentasse merupakan suatu penyajian
dengan cara relatif. Untuk kepadatan penduduk biasanya dihitung dari
perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah.
- simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan
kenampakan dalam bentuk jumlah
- simbol kualitatif, digunakan untuk menunjukkan
perbedaan fenomena.
b. Pembahasan
Peta berfungsi sebagai alat analisis, alat komunikasi,
catatan visual permanen alat peraga dan media pembelajaran. Simbol yang merupakan
salah satu komponen peta, sangat penting keberadaannya, bukan hanya sebagai
penanda suatu tempat atau bangunan apa yang ada di dalamnya sebagai simbol
kualitatif, tapi juga sebagai penanda seberapa tinggi suatu wilayah, yang
merupakan salah satu fungsi simbol kuantitatif.
Pembuatan simbolpun tak sembarangan, ada badan khusus
yang menangani pemetaan dan pembuatan peta, maka sudah pasti simbol bukan hal
yang sembarangan, termasuk warna, bentuk, dan huruf yang digunakan sebagai
keterangan simbol.
Banyak simbol yang terdapat di legenda dengan bentuk
masing-masing dan warna yang berbeda-beda. Seperti sungai yang memiliki warna
biru, jalan yang memiliki warna merah, hutan yang memiliki warna hijau, garis
kontur yang berwarna kuning.
Simbol memiliki 3 jenis, simbol garis seperti batas
wilayah (provinsi, kotamadya, kabupaten), simbol titik seperti bangunan,
sekolah, pasar,dll., simbol area yang menunjukkan luaswilayah tersebut, dengan
warna dan arsiran yang berbeda-beda.
F. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Simbol memiliki 3 jenis, yaitu simbol garis, simbol area,
dan simbol titik. Simbol titik biasanya digunakan untuk menandai bangunan,
sedangkan simbol garis biasanya digunakan untuk jalan atau sungai, batas
khayal, dan simbol area biasa digunakan untuk menandai guna wilayah tersebut
seperti hutan, sawah, dll.
Simbol dibagi menjadi 2, yaitu simbol
kualitatif dan simbol kuantitatif. simbol kualitatif, digunakan untuk
menunjukkan perbedaan fenomena. Simbol
kuantitatif, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk
jumlah
b. Saran
Semoga laporan praktikum ini bisa menjadi pembelajaran
baik bagi penulis maupun pembaca, bukan hanya mengenai simbol, tapi juga
mengenai kepenulisan.
Daftar
Pustaka
http://siwageografi.blogspot.com/ (diakses pada 14 mei 2014 pukul
16.50)
http://geograph88.blogspot.com/2013/03/jenis-simbol-peta.html
(diakses pada 13 MEI 2014 Pukul 19.16)
Komentar
Posting Komentar