6.1.
Umum
Pulau
Kalimantan merupakan pulau terbesar yang menjadi bagian dari lempeng mikro
sunda. Bentuknya yang menyerupai segitiga berbeda dengan pulau-pulau lainnya
yang memanjang seperti sumatera dan jawa , mempunyai tatanan struktur dan pola
perkembangan tektonik yang berbeda dengan pulau-pulau lainnya dalam lempeng
Sunda.
Fragmen
dari lempeng Eurasia ini, yang kemudian dikenal sebagai lempeng mikro sunda,
meliputi semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Tengah. Sebagian batasan-batasan yang penting di sebelah timur adalah:
1. Komplek
subduksi kapur-tersier awal yang berarah utara timurlaut, dimulai dari Pulau
Jawa dan yang membentuk pegunungan Meratus sekarang
2. Sesar
mendatar utama di Kalimantan timur dan utara
3. Jalur
subduksi di Kalimantan utara, serawak dan laut Natuna. Jalur subduksi ini
dikenal sebagai jalur Lupar.
6.2.
Struktur Regional
Akhir-akhir
ini banyak teori-teori yang dikemukakan untuk menjelaskan cara-cara pembentukan
cekungan-cekungan tersier di Kalimantan maupun Pertamina.
6.3.
Unsur-Unsur TEktonik
Diseluruh
Kalimantan dapat dibedakan beberapa satuan tektonik, masing-masing adalah:
A. Blok
Schwaner:
Oleh
Van Bemmelen dianggap sebagai bahagian dari daratan Sunda. Terdiri dari batuan
beku dan malihan berumur Pra-Tersier dan sudah terangkat sejak jaman kapur
akhir disebelah barat, sehingga kemudian menjadi sumber sedimentasi yang utama
untuk cekungan-cekungan di sebelah utara dan timur.
B. Blok
Paternoster
Mencakup
daerah tektonik yang mantap, terdiri dari pelataran paternoster sekarang, yang
terletak di lepas pantai Kalimantan Tenggara dan sebagian dari daerah di daratan
Kalimantan, terletak di sebelah barat daya kota Balikpapan, yang sebelumnya
dikenal sebagai sub cekungan pasir.
Berbeda dengan blok schwaner, blok paternoster
ini hanya sebagian saja yang terangkat.
C. Meratus
Graben
Terletak
daintara Blok Schwaner dan Paternoster. Merupakan daerah dengan pengendapan
yang tebal yang juga terlipat, tersesarkan dan terangkat dengan kuat, daerah
ini dikenal sebagai bagian dari cekungan kutei, yang terus berhubungan selama
jaman Paleogen dan sebagian besar dari Neogen.
D. Tinggian
Kuching
Pada
akhir Pelogen tinggian tersebut terangkat dan terlipat bersama-sama dengan
sedimen tebal yang mengisi cekungan Kalimantan Baratlaut. GEjala pengangkatan
ini kemudian membentuk tinggian Kuching atau kuching high yang kemudian merupakan sumber untuk pengendapan
kearah baratlaut dan tenggara selama Neogen
Cekungan
tersebut adalah:
1. Cekungan
Tarakan, merupakan cekungan yang terletak paling utara dari Kalimantan timur.
2. Cekungan
Kutei, disebelah selatan dari Tinggian Kuching terdapat cekungan yang menampung
pengendapan dari tinggian itu selama tersier. Cekungan ini merupakan cekungan
yang paling produktif saat ini (Kalimantan menempati luar kira-kira 280.000 km2,
dimana 95^% merupakan daratan dan sisanya dilepas pantai.
Komentar
Posting Komentar