Dataran
sunda adalah paparan sunda beserta daratan-daratan yang berada disekitarnya:
-
Semenanjung Malaya
-
Pesisir Timur Sumatera
-
Pulau-pulau Timah
Indonesia, termasuk Riau dan Lingga, Kalimantan Barat dan Serawak Barat
3.1.
Geologi Pulau Bangka
Pulau
Bangka umumnya merupakan daerah yang hampir rata (bentuk peneplain), sedangkan
bukit-bukit yang menonjol umumnya merupakan batuan beku yang ditembusi oelh
urat-urat dan retas kwarsa.
Metasedimen
Terdiri
dari campuran batuan sedimen dan malihan. Batuan metasedimennya didominasi oleh
sekis, filit dan serpih hitam. Batuan metasedimen tersebut berumur Permokarbon,
dan merupakan batuan tertua yang tersingkap di Pulau Bangka.
Batuan
Granit
Merupakan
bagian dari granit klabat yang berumur
217 juta tahun berdasarkan metode sr-rb. Sedangkan secara redioaktif diperoleh angka 150 juta tahun. Umur
permokarbon dari batuan sdimen ditentukan oleh fosil fusulina yang dijumpai
dalam batuan gamping.
3.2.
Konsep-Konsep Tektonik Mengenai Perkembangan “Daratan Sunda”
3.2.1.
Konsep Tektonik Pertumbuhan Jalur Subduksi
Batas
pada lempeng saat ini untuk Indonesia bagian barat adalah suatu palung dan
sesar mendatar di sebelah barat sumatera, tetapi di selatan pulau jawa
merupakan jenis palung. Jalur subduksi tersier muncul diatas permukaan atau
mendekati permukaan di barat pulau sumatera (deretan kepulauan Mentawai), dan
berupa pegunungan bawah laut di selatan pulau jawa.
Perkembangan
tektonik dari Indonesia bagian barat atau daratan sunda atau lempeng sunda
sebagai produk daripada pertemuan dan penyusupan lempeng yang berlangsung
secara bertahap sejak perm sampai sekarang antara lempeng
Hindia-Australia-Eurasia-Pasifik.
3.2.2.
Konsep Tektonik Penyatuan dan Pemisahan
Lempeng-lempeng
mikro
Banyak
yang beranggapan bahwa daratan sunda itu bukan merupakan suatu kesatuan, tetapi
berdiri dari suatu komplek yang berupa pola mosaic dari beberapa lempeng mikro
yang saling bergerak satu terhadap lainnya.
3.2.3.
Pengertian Lempeng Mikro
(Pulunggono
dan Cameron)
Lempeng
mikro dikatakan juga Mintakat (terrain)
yang secara regional bersifat homogeny yang dipisah-pisahkan oleh sesar-sesar
besar yang memotong hingga dasar litosfer.
Ada
dua jalur pertemuan utama yang dapat dikenal, yang memisahkan lempeng mikro
benua Mergui yang merupakan terbesar, Malaka dan Malaya Timur. Dua daripada
jalur-jalur pertemuan tersebut memotong pulau sumatera.
3.2.4.
Lempeng Mikro Mergui
Ciri-ciri
Geologi, Cameron (1980) berdasarkan pemetaan geologi yang dilakukannya di
sumatera utara, berhasil mengenal adanya beberapa komponen yang membentuk blok
Malaya barat, dimana yang terbesar diantaranya adalah lempeng mikro benua
mergui.
3.2.5.
Batuan Permokarbon Tapanuli Grup
Terdiri
dari 3 satuan batuan adalah Formasi Bohorok yang terdiri dari Pebbly Mudstone.
Formasi Singa, dan Kubang Pasu di Malaysia baratdaya dan Kelompok Phuket di
Thailand.
- Formasi Bohorok
Formasi
ini terutama terdiri dari breksi konglomeratan yang tidak berlapis dan lazim
disebut Pebbly Mudstone.
- Formasi Kluet
Terdiri
dari urut-urutan yang tebal terutama batupasir kwarsa dan batulempung tils dan
batulanau.
- Formasi Alas
Formasi
ini menutupi formasi Kluet dan terdiri dari batuan yang sama juga tetapi dengan
jumlah batu gamping yang lebih banyak lagi.
3.3.
Korelasi regional
Terdapat
kesamaan litologi antara formasi bohorok dan klt dengan kelompok phuket di
Thailand selatan dan formasi singa dan kubang pasu di perilis dan pulau
lengkawi (baratlaut Malaysia). Formasi alas dapat disebandingkan dengan formasi
rat buri di selatan Thailand dan batuan gamping Chuping di Malaysia baratlaut . yang menarik disini juga adalah
diketemukannya butiran-butiran intan dalam timah sekunder baik di Thailand
maupun sumatera, di dekat pebbly mudstone diterobos batuan granit.
3.4.
Kesimpulan
Dari
sifat litologinya pebbly mudstone ini dapat diterangkan sebagai endapan
subglasial atau fluvioglasial. Adanya gamping dibahagian atas dari batuan ini
menunjukkan adanya perubahan iklim dan mencairnya tudung-tudung es.
- Batuan Perm Kelompok Peusangan:
Cameron
membagi menjadi 2 satuan batuan yaitu:
- Asosiasi batuan busur gunung api yang berumur perm
- Satuan batu gamping terumbu
- Kelompok /Satuan Batuan Mutus
Kelompok
batuan ini untuk pertama kalinya dikenal dan dikemukakan oleh Eubank dan Makki
(1981), dari cekungan sumatera tengah berdasarkan data bawah permukaan
(pemboran). Satuan batuan ini merupakan pemisah dengan arah U. Barat laut, S.
Tenggara, antara lempeng mikro Mergui disebelah barat dengan lempeng mikro
Malaka disebelah timurnya. Satuan ini terdiri dari batuan dengan cirri-ciri
formasi kualu dengan argilit , serpih merah, basalt, dan dibawahtufa. Disamping
ini juga hadis sekid, serisit, khlorit. Umur daripada satuan batuan ini
ditafsirkan Trias, yang didasarkan kepada K, Ar yakni 222 Ma pada tufa dari
lapangan Duri, dan juga ada kesamaan dengan formasi kualu (Pulunggono dan
Cameron 1984).
- Pembentukan Satuan Mutus
Kompleks
mutus ini sebagai produk daripada back
Arc rifting dan volkanisma penyimpangannya dari segi geologi disini adalah
bahwa dengan demikian maka harus ada sesar-sesar mendatar yang memotong jalur
ini, yang terjadi sebelum maupun sesudah terjadinya penyatuan.
3.4.1.
Lempeng Mikro Malaka
Urutan
batuan sebelum terjadinya penyatuan dengan lempeng Mergui adalah didominasi
oleh kwarsit (batupasir meta), batu asbak dan filit oleh Eubak dan Makki (1981)
dinamakan Quartzite Terrain dan oleh
Pulunggono Quatzite Phylite Terrain.
3.4.2.
Granit yang menyertai Proses Tumbukan
Suatu
jalur yang dinamakan sebagai granit pembawa timah, dapat diikuti mulai dari
Malayan Main Range Graniter sampai ke antara pulau Kundur dan Pulau Belitung di
selatan. Penentuan secara radioaktif terhadap kedua jalur granit tersebut
(Malaya dan sumatera( menghasilkan umur kurang lebih 217 Ma atau Trias Tengah.
3.4.3.
Garis Raub-Bentong
Garis
yang dimulai dari bagian Tengah Malaysia Barat ini, merupakan batas antar
lempeng Mikro Malaya Timur dan LEmpeng Mikro Malaka.
- Mintakat Woyla
Dibagian
utara sumater mintakat ini dibagi menjadi:
- Asosiasi batuan busur vulkanik dengan terumbu dan turbidit
- Satuan batuan ofiolit yang terpisah-pisah.
Umur
yang pasti dari kelompok Woyla ini belum diketahui. Dibeberapa lokasi ditemukan
jenis-jenis fauna yang tidak khas yang berumur yura akhir-kapur awal. Sebagai
batas sebelah timur dari mintakat ini di Sumatera Selatan diketahui dari data
bawah permukaan (seismic) sebagai sesar Lematang (Pulunggono, 1983) dan kearah
barat laut sebagai Lematang Suture di
Jambi.
Komentar
Posting Komentar